Pages

Thursday, December 11, 2014

iPhone 6 Dibongkar, "Mahal"nya Apple Terungkap, Dan Ini Tanggapanku

KOMPAS.com — iPhone 6 dan iPhone 6 Plus sudah mulai dipasarkan di sembilan negara pada Jumat (19/9/2014). Duo smartphone terbaru Apple tersebut dijual dengan banderol harga yang cukup mahal.
iPhone 6 dijual dengan harga termurah, 649 dollar AS (Rp 7,7 juta) untuk versi 16 GB dan yang termahal 849 dollar AS untuk versi 128 GB. Sementara itu, iPhone 6 Plus termurah dijual dengan harga 749 dollar AS (Rp 8,9 juta) dan termahal 949 dollar AS.
Banderol harga ini banyak mengundang pertanyaan, apa yang membuatnya begitu mahal? Sebuah blog bernama Teardown telah mempreteli komponen iPhone 6 dan iPhone 6 Plus untuk mengungkap ongkos produksi kedua iPhone baru tersebut.
Hasil pembongkaran tersebut, seperti dikutip TechinSight, Selasa (23/9/2014), mengungkapkan, komponen termahal yang digunakan Apple adalah layar touchscreen. Harga layar iPhone 6 disebutkan mencapai 41,5 dollar AS dan iPhone 6 Plus 51 dollar AS.
Komponen kedua termahal adalah prosesor Apple A8, yaitu seharga 37 dollar AS. Komponen lain yang cukup mahal adalah kamera yang dinilai seharga 16,5 dollar AS untuk iPhone 6 dan 17,5 dollar AS untuk iPhone 6 Plus.
Sementara itu, komponen memori SDRAM dan NAND yang digunakan kedua iPhone 6 tersebut berharga 14 dollar AS. Adapun komponen baterai hanya menambah ongkos produksi sebesar 3,5 dollar AS dan 6 dollar AS.
Menurut Teardown, perkiraan harga semua komponen yang dipakai oleh iPhone 6 adalah 227 dollar AS (sekitar Rp 2,7 juta) dan iPhone 6 Plus 242,5 dollar AS (sekitar Rp 2,9 juta).
Ini berarti Apple mengambil margin kotor sebesar Rp 5 juta atau sekitar 65 persen, dengan berpatokan pada harga iPhone 6 versi 16 GB di Amerika Serikat, yaitu Rp 7,7 juta.
Sementara itu, untuk iPhone 6 Plus, Apple mengambil margin yang lebih besar, yaitu Rp 6 juta atau sekitar 67 persen, dengan asumsi harga iPhone 6 Plus versi 16 GB di AS sebesar Rp 8,9 juta.
Harga tersebut tentu saja belum termasuk ongkos untuk riset dan pengembangan, biaya distribusi, dan biaya pemasaran yang harus dikeluarkan oleh Apple.
Sumber: tekno.kompas.com




Menanggapi artikel diatas nih,

sori.
aku bukan "apple fanboy", maupun "hater"nya iphone.
coba deh, itu sekian juta adalah harga untuk hardwarenya. coba sekarang "gimana caranya bikin softwarenya?"
sebagai "anak teknik informatika", aku belajar cukup banyak (dan cukup stress belajarnya juga pastinya..) salah satunya mengenai software. software itu gak gampang loh bikinnya. apalagi iphone itu dari dulu udah terkenal akan stabilitasnya dalam berbagai macam aplikasi.
grafis? ya, layarnya iphone warnanya bener2 real nyata, plus kameranya itu, haduuh... udah bisa nyaingin DSLR kelas new-entry lah.. :|
performanya? tergantung dari serinya memang. yg terbaru sepengamatanku itu lebih baik daripada versi sebelumnya. tapi bila dibandingkan dengan sekelasnya, seringkali performanya lebih baik dan stabil.

jadi apakah harga segitu sebanding? menurutku pribadi memang agak berlebihan, tetapi kalau mengamati kelas pasarnya mereka, maka memang benar bila target pasar mereka adalah kalangan "menengah-atas". pasti mereka membutuhkan sebuah device yang